Selasa, 25 Oktober 2011

Kesulitan Keuangan, Wikileaks Terancam 'Gulung Tikar'

Julian Assange
Jakarta - Situs whistle-blower Wikileaks terancam gulung tikar. Pasalnya, situs yang didirikan oleh Julian Assange ini dikabarkan tengah mengalami krisis keuangan akibat adanya blokade finansial oleh Amerika Serikat.

Blokade finansial berikut sudah berjalan selama lebih dari 10 bulan. Semenjak tahun 2010, perantara finansial Wikileaks, termasuk Visa, MasterCard, PayPal dan Western Union telah menolak donasi untuk Wikileaks yang melalui sistem mereka.

Atas aksi pemblokiran tersebut, dikabarkan pendapatan Wikileaks terampas sampai 95% sehingga kini Wikileaks hanya menerima kurang dari USD 10.000 per bulan. Penerbitan sejumlah dokumen pentingpun mengalami penundaan untuk sementara waktu.
"Bila Wikileaks tidak menemukan cara untuk menghapus blokade ini, maka kami tidak mampu melanjutkannya sampai tahun depan," ujar Assange, pendiri WikiLeaks, seperti yang dikutip detikINET dari SFGate, Kamis (25/10/2011).

Situs Wikileaks menjadi kontroversi karena ia membocorkan dokumen-dokumen penting milik banyak negara. Akibatnya, pemerintah di sejumlah negara banyak yang dibuat berang, salah satunya adalah Amerika Serikat yang berada di balik blokade tersebut.

Lebih lanjut lagi, Assange mengatakan bahwa mereka butuh USD 3,5 juta untuk tetap 'bernafas' selama 12 bulan ke depan. Meski WikiLeaks tak menerima donasi dari sistem-sistem di atas namun mereka masih menerima uang dari pembayaran cara tradisional, seperti cek, tunai atau transfer via perusahaan seperti MoneyGram International Inc. yang belum diblokir.

Assange kini tengah memutar otak agar situsnya tetap hidup. Iapun mulai melakukan metode pembayaran melalui mobile banking dan mengatakan bahwa pentransferan uang langsung dari bank ke bank masih bisa dilakukan di banyak negara.


sumber: www.detikinet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar